Kamis, 04 November 2010

Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590
Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung
Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus
Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian
tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis
yang dapat dibaca.
[sunting] Notasi Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh
Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada
peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu
Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not,
tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat
lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
[sunting
] Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum,
nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan
oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak)
dan suara rendah (laki-laki).
[sunting
] Musik Diafoni 1400-1600
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu
diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi
maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua,
foni=suara).
[sunting
] Basso Ostinato Tahun 1600
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato
atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak
selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada
lain.
[sunting
] Musik Polifoni Era Barok 1600-1750
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka
mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang
berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis
tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga
setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter),
di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar